Minggu, 14 Agustus 2011

BELAJAR MENJADI BIJAKSANA


BELAJAR
MENJADI
BIJAKSANA

Amsal 1: 7
Bijaksana. Siapa yang tidak tahu perkataan itu? Semua orang ingin bersikap bijak dan ingin diperlakukan secara bijak. Tetapi semua orangpun tahu sikap bijak itu tidak gampang. Praktis, bijaksana berarti arif, bisa membuat pertimbangan yang baik, bisa membuat pilihan atau keputusan yang tepat, tahu diri, tenggang rasa, cermat, hemat, bisa mengendalikan diri, tahu berterimakasih, bisa menghargai orang lain, waspada, dsb.

Bijaksana berarti mengetahui apa yang baik dan melakukannya.
Coba baca MARKUS 12: 34!
Semua orang perlu belajar menjadi bijak.
Makin bertambah umur makin perlu bertambah bijak
Makin besar tanggungjawab, makin besar pula kebutuhan untuk bertambah bijak.
Seorang pelajar perlu bijak mengatur waktu, apalagi seorang guru.

Sifat bijak terasa lebih perlu lagi kalau kita menghadapi situasi yang sulit. Begini salah, begitu salah. Jadi bingung! Apa yang harus kuperbuat? Apa yang harus kupilih? Kita perlu bijak!
Karena sering kita kurang bijak dalam perkataan, pikiran dan perbuatan: Kurang pertimbangan, kurang perhitungan, kurang hati-hati, salah pilih, dsb.

APAKAH KITA BISA MENJADI BIJAK ?
Tentu saja!
Coba baca YAKOBUS 1:5

BAGAIMANA SYARATNYA MEMINTA SIFAT BIJAK?
Coba baca lagi AMSAL 1: 7
Pengetahuan bukan berarti sekedar ilmu tetapi mengetahui yang baik. Ibraninya hokmah maka muncul kata hikmah atau hikmat yaitu bijak. Takut akan Tuhan berarti HORMAT atau TAAT.
Hormat akan Tuhan itulah syarat memperoleh sifat bijak.

BAGAIMANA CARANYA MENGHORMATI TUHAN ?
Apakah berdoa sudah menyatakan berdiam diri di hadapan Tuhan dan hormat akan Tuhan? Belum tentu!
Sebab sering kali waktu kita berdoa namun pikiran kita penuh dengan ini dan itu, mulut kita sibuk mengeluarkan banyak perkataan bagaikan rentetan peluru senapan mesin, di manakah hormat kita kepada Tuhan disaat itu?

MENGHORMATI TUHAN BERARTI MENGINDAHKAN PETUNJUKNYA.
Karena itu perlu berdian diri mendengar petunjuk Tuhan. Mana mungkin kita bersikap bijak kalau kita gugup, emosi, terburu nafsu, serakah, marah atau mata gelap. Untuk itu langkah pertama adalah berdiam diri dan meneduhkan diri; supaya Tuhan berbicara dan dengarlah melalui suara hatimu; sesuatu yang menuntun kita mengambil keputusan yang bijak.
Syalomm………….GOD BLESS US.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar