PERSEMBAHAN YANG BERKENAN DI HATI TUHAN
(Renungan: Lukas 21: 1-4; Epistel: 1
Korintus 1: 18-25)
Setiap persekutuan orang-orang Kristen
selalu diadakan pengumpulan persembahan dalam ibadah-ibadahnya. Berbagai ibadah
atau kebaktian di gereja kita (HKBP Immanuel) selalu diadakan pengumpulan
persembahan, seperti Kebaktian Minggu, PA Sekolah Minggu, PA Remaja, PA Pemuda,
PHD Kaum ibu dan lain-lain. Mungkin banyak dari jemaat (orang Kristen) yang
kebingungan, karena tidak tahu apa arti dan makna persembahan itu! Sebab di
dalam Kekristenan sekarang ini, termasuk dalam di gereja kita ada istilah.
Misalnya Pelean IA, IB, II, Persembahan, Pelean bulanan/Tahunan (taon), ucapan
syukur, perpuluhan, sumbangan, gugu
toktok ripe dan masih banyak lagi istilah lain! Akibatnya, tidak jarang
jemaat yang bersungut-sungut dalam hal memberi persembahan tersebut, dengan
berkata: duit, duit, duit lagi!
Untuk siapa persembahan yang
dikumpulkan umat itu? Untuk Tuhan atau Manusia? Apa Tuhan butuh sumbangan dari
manusia? Mungkin ada yang berpransangka bahwa pertanyaan-pertanyaan ini
“konyol” dan tidak perlu dijawab! Sebenarnya,
persembahan yang diberikan umat itu adalah untuk Tuhan! Umat meresponi
doa persembahan itu, dengan menyanyikan BE HKBP 204: 2: Nasa
na nilehonMi Tondi ro di pamatangku. Hosa dohot gogongki Ro di saluhut
artangku. Hupasahat
i tu Ho Na so unsatonku do. (Tuhan, karuniaMu, roh dan jiwaku semua. Nyawa juga hidupku, harta
milikku semua. Kuserahkan padaMu, untuk selama-lamanya). Namun yang perlu
diketahui, bahwa persembahan itu dipakai oleh gereja (umat) untuk pekerjaan dan
pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Artinya, persembahan itu dipergunakan
untuk pemberitaan Injil atau mewartakan Kerajaan Allah dengan berbagai
pelayanan yang dilakukan oleh gereja!
Nilai dan makna persembahan
itu adalah bahwa:
1. Tuhan adalah sumber hidup dan kehidupan:
Persembahan itu buah dari iman
2. Penyerahan Diri kepada Tuhan: Persembahan itu
sebagai ucapan syukur akan berkat Tuhan
3. Tanda ketaatan kepada Allah
4. Tanda cinta kasih: Persembahan menunjukkan
cinta kasih dan kerelaan berbagi untuk sesama
Dalam nats ini (Lukas 21:
1-4), Yesus memperbandingkan persembahan orang-orang kaya dengan persembahan
seorang Janda Miskin. Yesus berkata: ”sesungguhnya
janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu”. Mengapa
Yesus berkata demikian? Ada apa dengan persembahan janda miskin itu? Yesus bukan melihat dari kuantitas (jumlah)
yang diberikan oleh seseorang itu. Tetapi Yesus melihat Kualitas (mutu) dari
seseorang itu! Dalam diri seorang janda miskin itu terdapat Pengakuan (iman)
bahwa Allah sebagai sumber hidup dan kehidupan; terdapat penyerahan diri secara
totalitas (sepenuhnya) kepada Allah; ada ketaatan kepada Allah, ada cinta kasih
(pengorbanan). Sementara Yesus melihat
dalam diri orang-orang kaya tersebut tidak terdapat seperti yang ada dalam diri
seorang janda miskin itu. Yesus melihata dalam diri orang-orang kaya tersebuat
ada keangkuhan dan kesombongan.
Bahan Diskusi:
1.
Sebagai anak-anak
remaja, Apa yang telah kamu persembahkan kepada Tuhan?
2.
Sebagai anak-anak
remaja, apa yang kamu lakukan supaya persembahan yang kamu berikan itu berkenan
kepada Tuhan?
3.
Bagaimana persembahan
yang benar itu?
Padangsidimpuan, 11 Maret 2012
Pdt. Fortunate Sukses MM Siagian,
STh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar