Minggu, 11 Maret 2012


PERSEMBAHAN YANG BERKENAN DI HATI TUHAN
(Renungan: Lukas 21: 1-4; Epistel: 1 Korintus 1: 18-25)


Setiap persekutuan orang-orang Kristen selalu diadakan pengumpulan persembahan dalam ibadah-ibadahnya. Berbagai ibadah atau kebaktian di gereja kita (HKBP Immanuel) selalu diadakan pengumpulan persembahan, seperti Kebaktian Minggu, PA Sekolah Minggu, PA Remaja, PA Pemuda, PHD Kaum ibu dan lain-lain. Mungkin banyak dari jemaat (orang Kristen) yang kebingungan, karena tidak tahu apa arti dan makna persembahan itu! Sebab di dalam Kekristenan sekarang ini, termasuk dalam di gereja kita ada istilah. Misalnya Pelean IA, IB, II, Persembahan, Pelean bulanan/Tahunan (taon), ucapan syukur, perpuluhan, sumbangan, gugu toktok ripe dan masih banyak lagi istilah lain! Akibatnya, tidak jarang jemaat yang bersungut-sungut dalam hal memberi persembahan tersebut, dengan berkata: duit, duit, duit lagi!

Untuk siapa persembahan yang dikumpulkan umat itu? Untuk Tuhan atau Manusia? Apa Tuhan butuh sumbangan dari manusia? Mungkin ada yang berpransangka bahwa pertanyaan-pertanyaan ini “konyol” dan tidak perlu dijawab! Sebenarnya,  persembahan yang diberikan umat itu adalah untuk Tuhan! Umat meresponi doa persembahan itu, dengan menyanyikan BE HKBP 204: 2: Nasa na nilehonMi Tondi ro di pamatangku. Hosa dohot gogongki Ro di saluhut artangku. Hupasahat i tu Ho Na so unsatonku do. (Tuhan, karuniaMu, roh dan jiwaku semua. Nyawa juga hidupku, harta milikku semua. Kuserahkan padaMu, untuk selama-lamanya). Namun yang perlu diketahui, bahwa persembahan itu dipakai oleh gereja (umat) untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Artinya, persembahan itu dipergunakan untuk pemberitaan Injil atau mewartakan Kerajaan Allah dengan berbagai pelayanan yang dilakukan oleh gereja!

Nilai dan makna persembahan itu adalah bahwa:
1.   Tuhan adalah sumber hidup dan kehidupan: Persembahan itu buah dari iman
2.   Penyerahan Diri kepada Tuhan: Persembahan itu sebagai ucapan syukur akan berkat Tuhan
3.   Tanda ketaatan kepada Allah
4.   Tanda cinta kasih: Persembahan menunjukkan cinta kasih dan kerelaan berbagi untuk sesama

Dalam nats ini (Lukas 21: 1-4), Yesus memperbandingkan persembahan orang-orang kaya dengan persembahan seorang Janda Miskin. Yesus berkata: ”sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu”. Mengapa Yesus berkata demikian? Ada apa dengan persembahan janda miskin itu?  Yesus bukan melihat dari kuantitas (jumlah) yang diberikan oleh seseorang itu. Tetapi Yesus melihat Kualitas (mutu) dari seseorang itu! Dalam diri seorang janda miskin itu terdapat Pengakuan (iman) bahwa Allah sebagai sumber hidup dan kehidupan; terdapat penyerahan diri secara totalitas (sepenuhnya) kepada Allah; ada ketaatan kepada Allah, ada cinta kasih (pengorbanan).  Sementara Yesus melihat dalam diri orang-orang kaya tersebut tidak terdapat seperti yang ada dalam diri seorang janda miskin itu. Yesus melihata dalam diri orang-orang kaya tersebuat ada keangkuhan dan kesombongan.

Bahan Diskusi:
1.         Sebagai anak-anak remaja, Apa yang telah kamu persembahkan kepada Tuhan?
2.         Sebagai anak-anak remaja, apa yang kamu lakukan supaya persembahan yang kamu berikan itu berkenan kepada Tuhan?
3.         Bagaimana persembahan yang benar itu?

Padangsidimpuan, 11 Maret 2012

Pdt. Fortunate Sukses MM Siagian, STh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar