Sabtu, 21 April 2012


KEBANGKITAN YESUS KRISTUS
(Lukas 24: 1-12)

Banyak orang tidak percaya akan kebangkitan Yesus Kristus. Kebangkitan itu sesuatu yang tidak masuk akal atau tidak masuk logika manusia. Maka penulis Kitab Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes sama-sama menekankan bahwa Kebangkitan Yesus Kristus adalah sesuatu yang sulit dipercaya oleh orang-orang dekat Yesus Kristus, seperti kaum perempuan dan para murid.

Tiap kali  membaca kebangkitan Yesus Kristus yang tertulis dalam Kitab Lukas 24: 1-12; Markus 16: 1-8; Matius 28: 1-10; Yohanes 20: 1-18, bahwa peristiwa kebangkitan Yesus Kristus sebagai tanda mujizat Allah. Artinya, walaupun kebangkitan Yesus Kristus itu tidak masuk akal manusia, tetapi hal itu benar-benar terjadi. Peristiwa kebangkitan itu memiliki fakta sejarah:

Pertama: Saksi Pertama. Peristiwa kebangkitan Yesus Kristus memiliki saksi, yaitu kaum perempuan yang bernama Maria dari Magdala, Yohana, Maria ibu Yakobus (menurut Injil Lukas); Maria Magdalena dan Maria yang lain (menurut Injil Matius); Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus; dan Salome (Menurut Injil Markus); Maria Magdalena (menurut Injil Yohanes). Para saksi ini bermaksud untuk merempahi mayat Yesus dengan wewangian sebagai bukti cinta kasih mereka kepada Yesus. Namun maksud mereka itu tidak terlaksana karena kubur Yesus telah kosong.

Kedua: Batu Besar Penutup Kubur Yesus Kritus telah terguling. Ini juga menunjukkan fakta sejarah akan kebenaran kebangkitan Yesus. Mengapa batu besar itu juga diberitakan oleh penulis Injil? Karena batu besar itu tidak mungkin digulingkan oleh satu atau dua orang, apalagi mereka kaum perempuan.

Ketiga: Ketakutan yang mencekam. Kaum perempuan yang menyaksikan kubur Yesus yang telah kosong mengalami ketakutan yang luar biasa. Hal ini dapat dipahami karena peristiwa demikian belum pernah mereka saksikan.

Keempat: Saksi kedua. Karena rasa takut yang meliputi kaum perempuan maka peristiwa kebangkitan Yesus itu hanya diceritakan kepada murid-murid Yesus. Hal ini juga dapat dipahami, jika peristiwa kebangkitan itu diceritakan kepada orang banyak akan dapat menimbulkan keributan atau huru hara yang memungkinkan kaum perempuan itu dituduh mencuri mayat Yesus dan  untuk mengurangi tekanan dari orang banyak antara lain pemerintah Romawi dan para imam besar Yahudi kepada pengikut Yesus.  Supaya pemberitaan kaum perempuan itu tidaklah mengada-ada, dengan segera mereka memberitahukan kepada para murid. Sebab para murid Yesus sudah lebih lebih mengenal Yesus dan lebih mengetahui akan peristiwa kematian Yesus Kristus. Pemberitaan kaum perempuan bagi sebagian besar dari para murid adalah berita omong kosong atau mengada-ada. Sebagian kecil saja dari para murid yang meresponi pemberitaan itu dengan positif.

Kelima: Kain Kafan Yesus. Salah satu dari para murid yang pergi melihat kubur Yesus yang telah kosong itu adalah Petrus. Di dalam kubur itu, Petrus menemukan kain kafan yang dipakaikan kepada mayat Yesus. Barang bukti ini menunjukkan bahwa cerita kaum perempuan itu sunguh-sungguh benar terjadi.

Dengan fakta sejarah ini menunjukkan bahwa kebangkitan Yesus Kristus adalah benar-benar terjadi. Bagaimana mau memahami dan meyakini fakta sejarah ini dalam era informasi? Untuk memahami dan meyakini peristiwa kebangkitan Yesus Kristus pada era informasi  adalah dengan merenungkan Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Sebagaimana kaum perempuan itu menanggapi perkataan dari dua orang yang berpakaian yang berkilau-kilauan: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakanNya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga. Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu (Ayat 5-8).


Padangsidimpuan, 08 April  2012
                                                                                                Pdt. Fortunate S Siagian, STh 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar