KEBANGKITAN YESUS KRISTUS
(Lukas 24: 1-12)
Banyak orang tidak percaya akan
kebangkitan Yesus Kristus. Kebangkitan itu sesuatu yang tidak masuk akal atau
tidak masuk logika manusia. Maka penulis Kitab Injil Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes sama-sama menekankan bahwa Kebangkitan Yesus Kristus adalah sesuatu
yang sulit dipercaya oleh orang-orang dekat Yesus Kristus, seperti kaum
perempuan dan para murid.
Tiap kali membaca kebangkitan Yesus Kristus yang
tertulis dalam Kitab Lukas 24: 1-12; Markus 16: 1-8; Matius 28: 1-10; Yohanes
20: 1-18, bahwa peristiwa kebangkitan Yesus Kristus sebagai tanda mujizat
Allah. Artinya, walaupun kebangkitan Yesus Kristus itu tidak masuk akal
manusia, tetapi hal itu benar-benar terjadi. Peristiwa kebangkitan itu memiliki
fakta sejarah:
Pertama:
Saksi Pertama. Peristiwa
kebangkitan Yesus Kristus memiliki saksi, yaitu kaum perempuan yang bernama
Maria dari Magdala, Yohana, Maria ibu Yakobus (menurut Injil Lukas); Maria
Magdalena dan Maria yang lain (menurut Injil Matius); Maria Magdalena, Maria
Ibu Yakobus; dan Salome (Menurut Injil Markus); Maria Magdalena (menurut Injil
Yohanes). Para saksi ini bermaksud untuk merempahi mayat Yesus dengan wewangian
sebagai bukti cinta kasih mereka kepada Yesus. Namun maksud mereka itu tidak
terlaksana karena kubur Yesus telah kosong.
Kedua:
Batu Besar Penutup
Kubur Yesus Kritus telah terguling. Ini juga menunjukkan
fakta sejarah akan kebenaran kebangkitan Yesus. Mengapa batu besar itu juga
diberitakan oleh penulis Injil? Karena batu besar itu tidak mungkin digulingkan
oleh satu atau dua orang, apalagi mereka kaum perempuan.
Ketiga:
Ketakutan yang mencekam. Kaum
perempuan yang menyaksikan kubur Yesus yang telah kosong mengalami ketakutan
yang luar biasa. Hal ini dapat dipahami karena peristiwa demikian belum pernah
mereka saksikan.
Keempat:
Saksi kedua. Karena rasa takut yang
meliputi kaum perempuan maka peristiwa kebangkitan Yesus itu hanya diceritakan
kepada murid-murid Yesus. Hal ini juga dapat dipahami, jika peristiwa
kebangkitan itu diceritakan kepada orang banyak akan dapat menimbulkan
keributan atau huru hara yang memungkinkan kaum perempuan itu dituduh mencuri
mayat Yesus dan untuk mengurangi tekanan
dari orang banyak antara lain pemerintah Romawi dan para imam besar Yahudi
kepada pengikut Yesus. Supaya
pemberitaan kaum perempuan itu tidaklah mengada-ada, dengan segera mereka
memberitahukan kepada para murid. Sebab para murid Yesus sudah lebih lebih
mengenal Yesus dan lebih mengetahui akan peristiwa kematian Yesus Kristus.
Pemberitaan kaum perempuan bagi sebagian besar dari para murid adalah berita
omong kosong atau mengada-ada. Sebagian kecil saja dari para murid yang
meresponi pemberitaan itu dengan positif.
Kelima:
Kain Kafan Yesus. Salah
satu dari para murid yang pergi melihat kubur Yesus yang telah kosong itu
adalah Petrus. Di dalam kubur itu, Petrus menemukan kain kafan yang dipakaikan
kepada mayat Yesus. Barang bukti ini menunjukkan bahwa cerita kaum perempuan
itu sunguh-sungguh benar terjadi.
Dengan fakta sejarah ini menunjukkan
bahwa kebangkitan Yesus Kristus adalah benar-benar terjadi. Bagaimana mau
memahami dan meyakini fakta sejarah ini dalam era informasi? Untuk memahami dan
meyakini peristiwa kebangkitan Yesus Kristus pada era informasi adalah dengan merenungkan Firman Tuhan yang
tertulis dalam Alkitab. Sebagaimana kaum perempuan itu menanggapi perkataan
dari dua orang yang berpakaian yang berkilau-kilauan: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak di
sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakanNya kepada kamu, ketika Ia
masih di Galilea, yaitu bahwa Anak manusia harus diserahkan ke tangan
orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.
Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu (Ayat 5-8).
Padangsidimpuan,
08 April 2012
Pdt. Fortunate S Siagian, STh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar